Haloo kawaaan ;) Comeback to me yeah, sekarang aku mau ngebahas sedikit soal kata-kata "What if", what's wrong?! :O Let us see...
"What if?"
Seringkali kita mendengar kata-kata ini, "What if", frase tersebut juga sering banget bertebaran di dunia twitter dengan menggunakan hashtag (#). Nah apa yang salah sih? Ya seharusnya nggak ada, I mean however it's still normal.
Kalau menurut aku, terkadang manusia terlalu mencemaskan kehidupannya sendiri, nggak mau munafik, aku pun termasuk di dalamnya. Kali ini aku nggak mencoba untuk memberi petuah atau hal semacamnya, karena aku sendiri pun masih belajar, aku cuma pengen kita sama sama belajar oke.
Baru aja aku nonton film "New Year's Eve", dan ada suatu ucapan dari seorang tokoh dalam film yang membuat aku tersadar akan sesuatu di dunia ini. Orang itu adalah "Claire Morgan", yeah she's a part of fiction. She said, "New Year doesn't only mean for the falling ball in Times Square, but it's also about stop thinking 'what if'."
Manusia termasuk aku, sering banget mencemaskan kehidupan ke depannya. Seperti aku contohnya tadi pagi, mama ngasih tau aku kalau salah satu saudara sepupu aku yang tahun ini masuk kuliah, dia keterima di fakultas hukum. Menurut aku pribadi, itu merupakan pencapaian yang hebat. Tapi setelah itu aku ingat, dia kepengennya masuk ke sistem informatika... Aku jadi memikirkan diriku sendiri.
Aku berpikir bahwa aku punya banyak impian yang harus aku wujudkan, aku punya banyak resolusi untuk ke depannya, dan apa itu semua bisa terwujud? Dan kalau sampai itu tidak terwujud bagaimana aku menjalani kehidupan ke depannya?
Aku pernah mengalami kegagalan yang menurut aku cukup dan sangat menyedihkan, maksudku aku sudah memimpikan hal ini sejak lama sekali, dan aku berusaha keras untuk mendapatkannya, sampai aku mengorbankan perasaanku... Meski begitu pada akhirnya aku gagal, aku agak kesel juga. Seminggu, 2 minggu, aku masih larut dalam kesedihan. Hampir tiap malam aku nangis, dan mempertanyakan apa yang membuatku gagal. Tapi setelah itu, yah it's gone with the wind, aku hampir tidak pernah memikirkannya. Tapi dalam hati, harapan itu masih ada, mungkin melalui jalan yang lain. Hanya aku tidak tau kapan itu akan terwujud...
Aku juga sudah dapet report book dari sekolah, ranking aku turun, tapi Alhamdulillah nilai aku naik. Aku berharap aku bisa terus menaikkannya :') Dan aku juga pasti butuh support dari orang-orang terdekat.
Sekarang kita bahas lagi, bagaimana caranya supaya kita bisa menghentikan pikiran what if tersebut?
Menurut aku pribadi, positive thinking atau berpikiran positif adalah salah satunya. Saat kita menemukan kegagalan dalam hidup, kita berpikir positif, bahwa Tuhan memiliki jalan yang lebih indah dari kegagalan kita itu.
Terkadang apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan yang kita dapatkan, tapi itu yang terbaik. Berpikiran positif dalam hal ini, aku akui sangatlah sulit, bagaimana tidak? Apa yang sudah kita rencanakan, ternyata tidak sesuai dengan jalan-Nya. Tapi apa kita harus teru bersedih? Berduka? Dan mengasihani diri sendiri?
Aku pikir tidak, di saat kita menemukan kegagalan, itulah saatnya bagi kita untuk menemukan alternatif, opsi, kesempatan lain untuk maju ke depan, and it might be yours!
Menemukannyalah yang tersulit. Aku juga masih belajar untuk bisa menemukannya. Aku masih mencoba untuk meraih kembali mimpi yang sempat gagal itu dan menjadikannya kenyataan, entah bagaimana caranya, dan entah kapan.
Saat ini, sambil mengetik tulisan ini. Yang terlintas dalam pikiranku adalah mimpi-mimpiku yang sedang diwujudkan...
Dreams
"The dreams fly like fireflies, never stop flying, fly by themselves, don't know where the end is, and praying hard, hoping for the reality would be as great as the dreams, mysterious, complicated, untouchable, but it's true!
-Suci Salimah Giani-
Here I'm not trying to give you a bulls**t, but an encouragement for all of us, to stop thinking about what if. Now we're standing upon the same earth, running through the same air, but we have our own destiny. Let's fight for our dream, let them come true!
