Yaa Tuhan Maha Adil, kalau ada kata "Maha" berarti sudah jelas kesempurnaannya. Di agamaku diajarkan bahwa Tuhan selalu menghendaki sesuatu atas sebuah alasan. Entah itu alasan yang baik ataupun buruk. Entah itu membuat kita terpuruk ataupun bahagia.
Aku nggak pernah tau, dan kita nggak pernah tau tentunya apa yang akan terjadi di masa depan, semua itu rahasia Tuhan. Tuhan Maha Adil, Ia memberikan kebahagiaan dan juga ujian untuk melihat seberapa sabarkah kita. Apakah saat kita diuji lantas kita akan tetap berhusnuzon terhadap-Nya? Apakah kita akan tetap memiliki keyakinan bahwa semua akan indah pada waktunya?
Aku sendiri sedikit percaya-tidak percaya telah mengalami hal seperti ini. Dianggap sampah, dikhianatin, bahkan ditinggalin begitu aja, rasanya pengen ketawa aja mengetahui bahwa akulah yang mengalami ujian seperti ini. Sempat terlintas di pikiranku, kenapa harus aku yang mengalami ujian seperti ini? Kenapa musti aku yang ngerasain nggak enaknya dibohongin + di"habis-manis-sepah-dibuang"-in?
Salah aku apa? Dalam menjalani hubungan dengan sesama manusia, aku selalu mengusahakan yang terbaik. Demi menjaga loyalitas dan kepercayaan antar-sesama. Kalau dipikir-pikir, ibuku aja belum mengalami hal seperti ini, tapi kenapa musti aku, yang baru berusia 17 tahun, sudah mengalami hal seperti ini?
Hingga suatu ketika, aku udah kayak kehilangan semangat hidup meratapi nasib. Aku udah kayak barang yang dibuang karena dianggap udah nggak berguna lagi. Sebelum aku mengambil keputusan yang orang anggap "krusial", akupun bertanya kepada salah seorang kawan yang menurutku cukup baik dalam mendengarkan dan menasihati.
"Menurutmu aku bodoh nggak nangis terus kayak gini?"
"Ya iyalah dodol, ngapain juga nangis! Sekarang kan lagi lagi ujian praktek, ya kamu musti konsen buat ngehadapinnya! Kamu mau nilai kamu ancur? Kalau kamu gagal ujian, terus siapa yang mau tanggung jawab? Apa kamu pikir dia mikirin kamu? Kamu capek-capek mikirin dia, gimana keadaannya, sehat apa nggak, tapi menurutmu dia mikirin kamu gitu? Peduli?!"
"Ya kan kita nggak tau..."
"Aduuuhh pokoknya intinya, harus tetep fokus sama ujian!!! CIIII KITA INI UDAH KELAS XII ! Tujuan utama kita itu lulus SMA, masuk univ yang dipengenin, bikin bangga orang yang udah ngedukung kita! Jangan sampe ini semua malah bikin kamu kayak gini! Jadi kayak bukan Suci tau..."
"Tapi, tetep aja, rasanya tuh jlebb banget..."
"Ciii, Tuhan memberi kita ujian pasti karena ada alasannya, husnuzon ajalah, setiap kejadian itu terjadi karena sebuah alasan. Mungkin sekarang Tuhan lagi menempa hatimu, supaya next time kamu bisa jadi cewek yang lebih kuat, dan inget satu hal Tuhan hanya akan memberikan yang terbaik buat kita, ujian yang kamu alami sekarang pasti akan mendapat nilai dan balasan yang tinggi"
Aamiin...
Kita semua memang mengharapkan yang terbaik, dan kita juga pastinya mengharapkan bahwa yang terbaik itulah yang kita inginkan. Mengalami hal seperti ini rasanya bener-bener di luar dugaan dan ngebuat aku cukup sadar bahwa ternyata dunia nggak sepolos dan sebaik yang aku kira.
Tuhan Maha Adil, siapapun yang menanam benih maka ia pula yang akan menuainya. Tuhan Maha Mengetahui, Tuhan tidak tidur, Tuhan tahu setiap detil yang hamba-Nya lakukan. Tuhan akan selalu memperlihatkan kuasa-Nya di saat-saat yang bahkan kita nggak sangka sama sekali.
Satu hal yang perlu aku tegaskan adalah
Tuhan tidak pernah memberi cobaan melewati batas kemampuan hamba-Nya
Berarti kita sebagai manusia pasti akan merasakan indahnya skenario Tuhan, dan pasti akan berakhir bahagia, terutama bila kita selalu bersyukur.
Sewaktu 2 hari yang lalu, di sekolahku ada presentasi Fisika dalam Bahasa Inggris. Tapi lebih tepatnya sih mungkin "Ask and Answer". Aku presentasi bareng 3 temenku, kita berempat masuk ke Laboratorium Fisika, dan secara personal melakukan presentasi di hadapan Bu Kori.
Alhamdulillah, presentasinya lancar. Dan poinnya adalah nasihat yang Bu Kori sampein ke kita semua, terutama ceweknya :
"Zaman sekarang itu, kita harus bisa jadi wanita yang tegar. Apalagi seumur kalian ini, di luar sana banyak laki-laki yang nggak baik dan berharap ngedapetin wanita yang baik. Kadang orang yang kita sangka baik, bisa jadi orang yang jahat, dan begitupun sebaliknya. Dengan menjadi wanita yang tegar, kalian pasti bisa bertahan, mungkin laki-laki baik itu jumlahnya sedikit, tapi kalau kalian tegar, kalian pasti bisa nemuin yang terbaik"
Pas denger perkataan Bu Kori itu rasanya nyesss banget, bingung aja gitu kenapa Bu Kori dengan randomnya menyampaikan nasihat kayak gitu di jam presentasi, mungkin keliatan ya muka-muka yang sering galau -_- Tapi nasihat itu aku denger dari temenku loh, soalnya aku nggak dapet nasihat apa-apa pas maju presentasi ke Bu Kori~
Dan tentunya nasihat yang amat berguna buat kaum pelajar tingkat akhir kayak kita ini, orginally fresh from Bu Kori...
"Menjelang UN ini, ibu harap kalian jangan galau-galau, jangan terlalu banyak mikirin masalah, kalau memang ada masalah, coba lupain sejenak dan kalau bisa selesaikan dengan cepat, lanjut lagi konsentrasi ke UN-nya, kalian itu pelajar, tugas utama kalian belajar, jadi goal utama kalian saat ini adalah lulus SMA dan masuk ke universitas yang diinginkan"
Hmm jadi memang pada akhirnya, perjuangan pelajar tingkat akhir belum berakhir, tinggal sedikit lagiiii! dan jangan sampai usaha kita selama 3 tahun belajar di SMA hancur lebur, harus berusaha keras untuk mendapatkan yang terbaik, dan diiringi dengan do'a, jelas faktor X itu memengaruhi...
Mulai detik ini, jaga kepercayaan dan keyakinan diri kita. Tetep berhusnuzon kepada Tuhan dan orang-orang di sekeliling kita. Semua manusia berhak mendapatkan maaf kan? Jadi berusahalah untuk menjadi orang yang ikhlas dalam menghadapi ujian, aku juga bakal berusaha untuk itu. :)
untuk sementara fokus sekolahnya dulu tinggal step terakhir, untuk sementara berdamailah dulu dengan perasaan kita :)
BalasHapus@anotherorion haha iya, jangan sampe nyesel belakangan ^^ capek juga kalo dipikirin terus, makasih ya sarannya..
BalasHapus